MENU SPESIAL

03 April 2009

GLOBAL WARMING

Tuhan menciptakan sebuah kehidupan, namun Tuhan juga menciptakan kematian. Tuhan menciptakan kesuburan, namun Tuhan juga menciptakan kehancuran.

Kehidupan mempunyai batas begitu juga organisme. Kini, batas sudah tidak ada lagi dengan rasa ketidakpuasan manusia yang tak mengenal batas-batas. Abad ini merupakan kemunduran peradaban manusia bukan kemajuan peradaban manusia. Banyak para ahli mengatakan bahwa sains adalah penyelamat manusia abad modern. Betapa hebatnya, ketika manusia menciptakan, mesin uap, kapal, kereta api, lampu gas, computer, fotografi, AC, lampu gas, pesawat dan berbagai produk yang mengagumkan semua orang di dunia termasuk penulis.

Dan ini merupakan peradaban kemajuan manusia. Di sinilah muncul bahwa manusia adalah mahluk sempurna, luar biasa. Marxisme juga menyatakan sains sebagai penyelamat kehidupan. Dan manusia, pada akhirnya menjadi penguasa segala bidang, baik dari social, ilmu pengetahuan, sampai-sampai menjajah bulan. Sadar tidak sadar pada saat bersamaan manusia menjadi tuan penguasa alam, penguasa dirinya sendiri-bebas. Mengutip Toffler bahwa “Tujuan akhir kemenangan sains subyeksi proses evolusi itu sendiri untuk manusia yang sadar.

Kekuasaan diatas kekuasaan kekuatan rasionalitas manusia tidak bisa dipungkiri lagi. Dan, kekuasaan dan kekuatan merupakan tujuan utama manusia tanpa harus memikirkan dampak dari kehidupan ekologis. Namun, bukan pesimis sains sudah terbukti tidak lagi mengenal batas kemanusian dan ekosistim kehidupan. Ternyata sains di abad globalisasi ini berbeda dengan tujuan yang diharapkan. Ilmuwan tetap mengatakan dengan kredo humanistik bahwa pekerjaannya demi kebaikan manusia sebagai alat untuk menyelamatkannya.

Terbukti, riset untuk sains memerlukan uang yang banyak. Dan, ironisnya ilmuwan tahu bahwa proyeknya harus dijual belikan. Dewasa ini sains sepenuhnya dikuasai oleh militer dan sistim ekonomi kapitalis global. Bisnis tetap bisnis, sains tidak bisa menghidupi dirinya sendiri dan akhirnya membunuh kehidupan ekologis.

Mengutip Robert Musil, matematika, Ibu sains alam eksak, nenek ilmu mesin juga ibu jauh sains yang memiliki semangat darinya, pada akhirnya,melahirkan gas beracun dan pesawat tempur. Dan, tujuannya, penulis menyimpulkan bahwa sains adalah mesin pembunuh biosfer kehidupan manusia.

Dari sainslah lahir sistim ekonomi global dan memicu pemanasan global yang membahayakan umat manusia dan kehidupannya. Salah satu ilmuwan abad ini Fritjop Capra dalam penelitiannya bahwa ilmu pengetahuan telah terjebak dalam jalur yang salah dengan menempatkan ilmu fisika sebagai panutan. Menurutnya, dunia sains sudah waktunya mengganti kiblat dari ilmu fisika—ilmu benda-benda mati—menuju ilmu biologi—ilmu tentang benda-benda hidup. Karena secara hirarkis mahluk hidup memiliki kompleksitas lebih tinggi ketimbang benda-benda mati.

Bahaya dari global warning penulis pernah menyampaikannya dalam tulisan yang berjudul Hancurnya Bumi:Ujung dari Global warning. Namun, bahaya kini sudah tidak dipedulikan manusia. Oleh, karena itu manusia merupakan pencipta sistim dan menciptakan bentuk-bentuk baru demi keuntungan ekonomi domain tanpa harus memikirkan bahaya. Pada akhirnya sistim pasarlah yang berbicara. Yang lemah bakal ditindas secara ekonomi. Dalam teori Chaos bahwa pasar merupakan sistim yang hidup dan terus bergerak. Teori usang Adam Smith pun ditinggalkan dengan mengemukakan bahwa dipasarlah proses demokrasi sepenuhnya berjalan dan hak asasi terjunjung.

Terbukti, mereka negara-negara besar (AS, Inggris, Australia, Israel) ribut perang ingin menguasai sumber daya alam di negara-negara lemah dan harus membunuh ribuan juta manusia. Indonesia satu-satunya negara yang taken for granted terhadap invansi mereka meski harus menjual sumber daya alam dan binatang langkanya termasuk manusianya yang berada diambang kemiskinan. Data World Bank tahun 2006 mengemukakan angka kemiskinan di Indonesia mencapai 37-39 juta jiwa dan jumlah pengangguran 10-12 juta jiwa diantara 100 juta angkatan kerja jiwa.

Ekspoitasi alam terus berlanjut meskipun peraturan lingkungan hidup terbaru muncul dalam masyarakat Internasional, produk ramah lingkungan, dan banyaknya perjuangan organisasi pencinta lingkungan dunia, namun deforestasi hutan, kepunahan satwa liar dalam jutaan tahun tak pernah berhenti. Pada Juli 2000, para Ilmuwan yang mencapai kutub Utara diatas kapal pemecah es Rusia Yamal berhadapan dengan suatu pemandangan yang aneh dan mengerikan suatu permukaan air terbuka luas, selebar satu mil, sebagai pengganti es tebal berabad-abad menutupi Samudra Artik (New York Times, (19/08), Tahun 2000). Terbukti, apakah bisa sains dan sistim ekonomi kapitalis globalisasi mempunyai solusi untuk mengatur iklim global terkendali lagi, membuat terumbu karang terbaru, membikin ozone buatan yang bisa melindungi kehidupan mendatang dari pemanasan global.

Adanya bencana artificial manusia bukan murni alam merupakan bukti dari pemanasan global yang dibuat manusia abad ini. Para Ilmuwan yang bertanggungjawab atas riset mereka tidak hanya secara intelektual namun juga secara moral. Sains juga menciptakan produk-produk baru seperti apa yang diungkapkan Jean Baudrillad bahwa di bagian lain dari Samudera Atlantik, kodok-kodok dan tikus tanpa kepala sedang dikloning di laboratorium-laboratorium pribadi, yang dilakukan sebagai persiapan untuk pengkloningan tubuh-tubuh manusia tanpa kepala yang nantinya akan dipergunakan sebagau sumber-sumber donasi organ tubuh.

Belum lagi, akibat dari sains melahirkan spesies baru yakni terjadi pada kasus Henrietta Lacks, sel-sel tumor yang diambil sebagai sampel dari tubuhnya yang kemudian dikembangbiakan di sebuah laboratorium akan terus berlanjut berkembang biak tanpa batas. Bahkan, sel-sel tersebut membentuk spesemen luar biasa dan mematikan sehingga menyebar ke seluruh dunia dan bahkan bisa hidup di luar angkasa, yaitu di permukaan Satelit AS Discoverer 17. Secara tidak sadar, kita dibunuh oleh perbuatan kita sendiri sebagai manusia. Manusia itu memang tidak pilih-pilih kasih; dia sendiri dengan senang hati akan bersedia menjadi kelinci percobaan seperti halnya makhluk-makhluk yang lain, baik yang hidup maupun yang mati.

Manusia dengan penuh semangat bermain-main dengan masa depannya sendiri sebagai sebuah spesies persis sebagaimana dia bermain-main dengan masa depan dari semua makhluk yang lain. Dalam upaya pencariannya yang membuta untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih besar lagi, manusia telah memprogram kehancurannya sendiri dengan keganasan yang sama kejamnya dengan caranya menghancurkan segala hal yang lain. Anda hampir-hampir tak bisa menuduh manusia itu sebagai bersifat egosentris. Manusia mengorbankan dirinya seperti juga mengorbankan segenap spesies lainnya dalam sebuah takdir yang asing dan bersifat coba-coba.

Percobaannya yang mengeluarkan Budget (anggaran nasional) banyak menelurkan bencana – bencana efek pengaruh global warning. Lantas, ujungnya bisa saja jaman es abad lalu kembali lagi yang menghancurkan kehidupan dinosaurus. Bukan berarti penulis pesimis, dan ini bisa saja mungkin terjadi bahwa dunia peradaban modern berjalan mundur bukan maju seperti perhitungan peledakan bom menuju titik awal yakni 0 artinya, menuju kehancuran. Selain itu, Penyakit era globalisasi pun semakin kompleks, mulai dari penyakit jiwa ( Schizoprhenia), AIDS, SARS belum lagi kanker kulit akibat dari radiasi matahari tidak bisa disembuhkan oleh para ahli-ahli di bidangnya tersebut.

Global warning merupakan pintu akhir dari segala batas menuju kepunahan spesies manusia dan organisme lainnya. Oleh karena itu, meski dunia terlambat menanggapinya, bencana-bencana tidak bisa dicegah dengan alat secanggih apapun yang siap menghancurkan ekosistim kehidupan bumi. Meskipun, bakal ada revolusi secara radikal, namun penulis tanpa harus menjadi pesimis memprediksi bahwa ini adalah proses involusi manusia dan mahluk hidup lainnya, seperti ilmu gravitasi yang ditemukan Ensteins bahwa benda jatuh kebawah, namun dewasa ini benda kembali pada asalnya, bukan lagi jatuh ke bawah.

WORKSHOP " Teaching with Love "

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin Indramayu sebagai satu-satunya pendidikan tinggi di wilayah Indramayu bagian Barat mempunyai tanggung jawab untuk membenahi pendidikan di Indonesia.

Dalam kesempatannya, STIT Al-Amin Indramayu menggelar Workshop dengan tema " Teaching with Love " pada hari Jum'at, 3 April 2009 dengan nara sumber Dr. H, Nanang Fatchurohman, MA. dari Departemen Agama RI Pusat yang merupakan penulis dari buku Teaching with Love tersebut.

Pengajaran dalam dunia pendidikan memang perlu adanya sentuhan kasih sayang, dengan memahami psikologi peserta didik agar tujuan dapat dicapai dengan optimal.

02 April 2009

SMK BBM GABUSWETAN






SMK Bangun Bangsa Mandiri Gabuswetan Kabupaten Indramayu adalah sekolah baru, satu-satuya SMK Swasta Kelompok Teknologi Informasi dan Komunikasi di wilayah Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu. Didirikan Tahun 2006.

Sekolah Menengah Kejuruan BBM adalah salah satu lembaga pendidikan di Kabupaten Indramayu yang ikut berkiprah dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian sesuai dengan program keahlian yang dikelola. Sehingga diharapkan mampu melahirkan lulusan yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan masyarakat dan dunia kerja.


Visi

Membimbing dan Mendidik Sumber Daya Manusia Berbudi Pekerti Luhur dan memiliki keunggulan kompetitif agar mampu bersaing di era globalisasi.

Misi

  1. Membekali tamatan dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, keterampilan kejuruan yang potensial serta memilki akhlaq dan budi pekerti luhur.
  2. Mendidik calon tenaga kerja yang terampil dalam bidang Teknologi Informatika sesuai dengan kebutuhan pasar dan memiiki Wirausaha.
  3. Menjalin hubungan kerja sama dalam bentuk kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta Instansi terkait dan masyarakat dalam upaya peningkatan kualitas/mutu tamatan.
  4. Memanfaatkan setiap peluang sehingga menjadi aset bagi pengembangan sekolah ke arah sekolah mandiri.

IBNU MISKAWAIH

Era globalisasi di abad ke-21 yang tahapannya sudah dimulai sejak beberapa abad sebelumnya, ternyata telah memberikan pengaruh yang besar terhadap tatanan masyarakat dan dunia. Berbagai aspek yang berhubungan dengan pendidikan dalam keluarga, mulai dari aspek apa yang harus ditanamkan, orang tua seperti apa yang dikehendaki guna menunjang pendidikan akhlaq anak, metode, sarana dan lingkungan serta pola hubungan antara orang tua dan anak perlu ditata ulang bukan saja untuk disesuaikan dengan tuntutan zaman, tetapi juga bagaimana agar nilai keagamaan serta moralitas masyarakat dapat terjamin.

Konsep ini perlu dilakukan agar masyarakat Muslim tetap bertahan secara fungsional dalam memandu perjalanan kemandirian anak secara produktif, mengingat dunia yang akan datang adalah dunia yang kompetitif. Orang tua masa depan yang mampu membangun keluarga yang baik adalah ia yang selain memiliki kompetensi materi keagamaan juga ia harus memiliki akhlak yang baik. Faktor lainnya adalah bagaimana orang tua memberikan perliundungan lingkungan kepada anak agar ia terjamin dri pengaruh eksternal yang jauh lebih besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak.

Akhlak adalah merupakan pondasi (dasar) yang utama dalam pembentukan manusia yang seutuhnya. Pendidikan yang mengarah pada terbentuknya pribadi berakhlak, merupakan hal pertama yang harus dilakukan, sebab akan melandasi kestabilan kepribadian secara keseluruhan. Berkenaan dengan hal ini ada salah satu tokoh Islam yang dianggap kapabel dalam bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih.

Kemudian pemikiran pendidikan akhlak yang ditawarkan oleh Ibnu Miskawaih masih relevan dengan pendidikan akhlak kontemporer dan sesuai dengan perkembangan zaman, dengan berbagai indikasi yaitu pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih mengajarkan kesopanan, lemah lembut, tawadlu, qonaah, dan untuk berlaku adil. Dalam yang menjadi materi pendidikan akhlak kontemporer yang mutlak adanya, sekaligus sebagai salah satu elemen untuk mengantisipasi kemungkinan negatif dari pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Di sinilah letak urgensi mengembangkan pemikiran Ibnu Miskawaih dalam pendidikan akhlaq bagi anak di dalam keluarga. Semoga bermanfaat. Amiin…

KETELADANAN ORANG TUA SERTA PENANAMAN NILAI AJARAN ISLAM PADA ANAK

Pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik (2-12 tahun) mengalami perkembangan secara teratur mulai dari masa bayi (0-2 tahun), masa kanak-kanak awal (2-6 tahun), dan masa kanak-kanak akhir (6-12 tahun). Dan secara Psikologis (1-12 tahun) perkembangan anak sudah mulai menerima respon yang diberikan orang tua berdasarkan potensi-potensi yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak pada hakikatnya merupakan potensi dasar dalam upayanya menanamkan nilai dan ajaran Islam.

Konsep nilai ajaran Islam pada anak, didasarkan kepada pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dikarenakan anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan bimbingan dan arahan yang sesuai dengan potensi-potensi dan setiap periode memiliki perbedaan sesuai dengan tahap perkembangan anak.

Pentingnya keteladanan orang tua dalam upaya penanaman nilai ajaran Islam pada anak, merupakan sikap dan perilaku yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan perilaku anak yang selalu melihat, mendengar, dan merasakannya setiap hari di dalam keluarga.


STIT AL-AMIN INDRAMAYU

Sekilas Tentang Kami
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Amin Kandanghaur Indramayu adalah Perguruan Tinggi Islam Swasta pertama di Wilayah Indramayu bagian Barat yang diselenggarakan oleh badan swasta dan/atau lembaga keagamaan yang berbentuk badan hukum dan bersifat nirlaba, juga merupakan lembaga not-for-profit organization yang semata-mata tidak hanya mengharapkan keuntungan semata, melainkan pada prinsipnya adalah service (pelayanan).

Visi dan Misi
Visi
"Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan luas dengan landasan imtaq yang mantap dan berakhlak mulia, berjiwa Pancasila, mempunyai tanggungjawab moral, tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi".

Misi
  1. Menyelenggarakan sistem administrasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sektor.
  2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi di bidang keagamaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  3. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu berkompetisi pada sektor pendidikan dan profesional di bidangnya dalam dunia kerja.
  4. Mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam membantu masyarakat untuk memecahkan masalah rekayasa dalam hal meningkatkan mutu kerja.
  5. Meningkatkan kegiatan penelitian yang ditujukan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat.