MENU SPESIAL

21 Juni 2009

TEKONOLGI CANGGIH

AUDI A5 telah resmi meluncur di Indonesia. Harganya yang dipatok Rp1,45 miliar tentu menawarkan berbagai kelebihan. Seperti apakah teknologi canggih yang disematkan pada mobil coupe ini? Mari kita lihat.
Pertama urusan desain. Melongok bagian depan, garis-garis tipis dari bonet menuju grill yang membentuk huruf "V" membuat sosok Audi A5 mencerminkan sebuah coupe modern.

Apalagi garis-garis ini juga ditemui di sisi body hingga menuju buritan. Kesan sporty ditonjolkan melalui pemilihan twin muffler dan stop lamp besar. Gagah dan berotot. Kaki-kaki pun demikian. Mobil berdimensi panjang 4.625 mm, lebar 1.854 mm dan tinggi 1.372 ini tampil kekar dengan pelek 19 inci yang dipadu ban kualitas tinggi.

Penampilan yang sporty juga ditunjang oleh mesin yang mumpuni. Seperangkat dapur pacu 3.2 liter 6 silinder berteknologi FSI, sanggup memuntahkan tenaga 195 kW (265 bhp) dengan torsi maksimum sebesar 330 Nm. Untuk melahap trek sejauh 100 km/jam dari posisi berhenti, cukup melungkan waktu 6,1 detik saja.

Namun jangan khawatir bakal "langganan" pom bensin. Sebab, teknologi FSI yang disematkan, cukup membuat mobil generasi ke IV Audi A5 ini memerlukan 1 liter saja ketika menempuh jarak sejauh 11,5 km.

Ada satu teknologi pintar yang diadaptasi ke mobil ini. Yakni sebuah intelligent key yang mampu menampilkan informasi mengenai level liquid dari oli, wash water, status komponen kelistrikan mobil, bahkan hingga jadwal servis berikutnya. Spion pun dapat melipat secara otomatis ketika pengemudi mengunci mobil dari luar. Keadaan akan kembali normal saat posisi kunci sudah terbuka. Sungguh kunci yang pintar.

Konsumen juga semakin dimanjakan ketika berada didalam kabin. Semua tampilan multimedia terpampang jelas. Selain itu ada pula individual setting yang mampu mengatur posisi duduk, ketinggian stir dan sebagainya. Semua bisa diatur sesuai karakteristik pengemudi.

Rasanya, dengan semua keistemewaan yang ditawarkan Audi A5 ini, mobil yang hanya didatangkan 10 unit di Indonesia itu akan mampu menggebrak pasar mobil premium dalam negeri.

TIPS MERAWAT PRINTER

Keberadaan printer seolah sudah menjadi satu paket dengan komputer. Namun sayangnya, sering kali para pengguna komputer ini mengabaikan perawatan printer. Padahal jika porinter ngadat, kinerjanya menjadi tidak optimal.

Untuk itulah, printer juga perlu dirawat layaknya perangkat elektronik lainnya agar tetap dalam kondisi baik. Beberapa tips berikut mungkin bisa membantu anda dalam merawat printer secara mudah dan murah, antara lain :

  1. Gunakanlah Printer secara periodik. Agar kualitas cetakan tetap optimal, gunakanlah printer anda secara periodik sedikitnya 2 - 3 kali seminggu. Hal ini akan membuat aliran tinta dari lubang tetap lancar.
  2. Matikan printer saat tidak digunakan. Jangan lupa untuk selalu mematikan printer jika tidak digunakan. Hal ini akan mencegah menutupnya lubang-lubang aliran tinta dalam kepala printer.
  3. Bersihkan kotoran yang ada dalam printer. Setiap satu atau dua minggu, bersihkan bagian dalam printer. Hal ini perlu untuk menjaga kemampuan printer dalam mencetak. Jangan samapai printer di tempat yang berdebu atau penuh serangga. Bila perlu bungkus printer dengan plastik agar terhindar dari kotoran.
  4. Jagalah kondisi cartridge. Karena cartrigde printer dipenuhi penghubung listrik yang halus dan akan berpengaruh pada hasil cetakan, perlakukan selalu cartridge dengan hati-hati. Termasuk saat mengganti tinta.
  5. Gunakan diagnostic Tools. Umumnya seluruh printer memiliki perangkat lunak, mengenai bagaimana merawat atau mengatasi permasalahan mengenai printer tersebut. Pelajari software tersebut karena mungkin saja informasi yang disediakan bisa menolong anda mengatasi permasalahan anda dalam printer.
  6. Matikan printer jika gagal mencetak. Terkadang, kegagalan dalam mencetak bisa diatasi dengan mematikan tombol printer, kemudian mencabut kabel daya. Setelah sepuluh menit, masukkan lagi kabel daya tersebut pada colokannya. Nyalakanlah printer dan cobalah mencetak kembali.

CARA MERAWAT USB Flashdisk

  1. Jangan letakkan di dekat benda yang punya medan magnet kuat.
  2. Jaga agar USB flash disk tidak sampai tercelup air meski ada beberapa yang waterproof.
  3. Lakukan ritual scan virus secara berkala dengan software antivirus yang ada.
  4. Usahakan untuk melakukan proses eject atau stop sebelum mencabut USB flash disk dari port USB.
  5. Jangan letakkan di tempat yang panas.
  6. Hindari benturan keras.
  7. Tutuplah bagian socket USB flash disk jika tidak sedang digunakan. Karena, socket yang kotor dapat mengakibatkan proses baca tulis sering gagal

CINTA BIAR TETAP BERSEMI

  1. Jujur. Bila ada yang tidak kita sukai dari doi, lebih baik jujur. Kalo’ perlu, obrolin saat kita dan dia sedang berduaan saja. Ngga’ apa-apa kok, agak sakit sedikit, tapi enak belakangan hari. Seperti, kita ngga’ suka melihat kalo’ doi terlalu baik, mau mengantarkan semua teman cewe’nya. Ya boleh deh, kita terus terang aja, daripada saling sindir atau berantem.
  2. Be Yourself. Jadi diri sendiri, paling baik. ngga’ perlu mengubah diri kita menjadi orang lain. Misalnya, kita biasa mengenakan baju casual, jangan lantas berubah pake tank top, rok mini, hanya karena doi.
  3. Tulus. Bila kamu mencintai dia, ya tulus aja. Jangan berharap dia akan membalas dengan jumlah sama. Bila sudah menolong dia, misalnya, jangan diungkit-ungkit atau jadi perhitungan
  4. Terbuka. Ngga’ perlu bohong, soal teman-teman kamu. Terbuka aja, selama ini kita deket dengan siapa dan biasa menghabiskan waktu dimana. Selain doi jadi ngga was-was, kamu juga enak, ngga’ perlu sembunyi-sembunyi.
  5. Kata “Maaf”. Maaf memang ada batasnya. Namun, ngga’ ada salahnya juga kamu selalu siapkan kata maaf. Namanya juga manusia. Pasti ada salah dan ngga’ sempurna. Kita sendiri kan ngga’ perfect.
  6. Kejutan. Jangan segan kita memberi kejutan buat sidia. Misalnya, kita buatkan makanan kesukaannya atau bawakan sekotak coklat. Mmmmm … doi pasti tambah care sama kamu.
  7. Care. Perhatian ! Pasti.Nngga’ perlu mengorbankan rupiah, tapi perhatian sekecil apapun berguna banget. Misalnya, doi sakit. Cek deh, sudah makan apa belum. Atau tengok sebentar saja, bagaimana dengan pelajaran dia yang tertinggal.
  8. Dekat Keluarga. Awas ! Pacaran dengan doi, berarti kita juga wajib dekat dengan keluarganya. Minimal, kamu kenal dengan mereka. Sehingga, jika ada apa-apa, komunikasinya mudah. Kamu pun bisa mendapat dukungan dari mereka lho.
  9. Ngga’ Posesif. Memang sih, ngga’ enak kalo’ ngeliat doi kita akrab dengan banyak orang. Tapi ngga’ perlu posesif, kamu selalu memantau dia ada dimana, bersama siapa, dan lagi ngapain. Wah, lama-lama bete juga lho, diawasi seperti pesakitan !
  10. Hargai Privacy. Meskipun kita dan doi terbuka, ngga’ semua hal bisa dibicarakan berdua. Hargai juga privacy dia. Apa yang perlu kita ketahui dan apa yang sebaiknya jangan kita campuri.

TIPS SEBELUM BERPISAH DENGAN DO'I

Melewati masa - masa indah bersama pacar adalah hal yang sangat menyenangkan. Inginnya sech semua keindahan itu nggak akan berakhir. Tapi sayangnya terkadang segala sesuatu nggak berjalan sesuai dengan keinginan kita. Hubungan kita dengan pacar harus berakhir di tengah jalan karena berbagai macam hal, misalnya harus melanjutkan sekolah ke luar negeri atau di larang ortu pacaran. Sebelum perpisahan itu terjadi, pergunakanlah waktu yang tersisa untuk membuat kenangan yang tak terlupakan bersama pacar.

TAHAP 1 : Persiapan

Kita sudah tau dan menerima kalau hubungan kita dengan pacar nggak bisa di lanjutkan lagi. Makanya kita punya rencana untuk menghabiskan waktu sesering mungkin dengan pacar. Tapi sebelumnya, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan.

  1. Diri sendiri. Hal pertama yang harus kita persiapkan dengan baik adalah diri kita sendiri. Karena cukup sulit lho untuk berusaha tetap tegar, padahal kita sedih banget setiap kali teringat akan kehilangan pacar. Siapkan mental baja kita untuk menjalani hari - hari terakhir bersama pacar.
  2. Pacar. Setelah berdamai dengan diri sendiri, sekarang kita perlu kompromi dengan pacar kita. Minta dia untuk mau meluangkan waktu bersama kita. Ada kemungkinan pacar kita menolak ide ini karena baginya semua itu hanya akan menambah rasa sakit hati. Tapi kalau menurut kita rencana ini baik untuk kita dan pacar, bujuk dia untuk mau mencobanya.
  3. Keluarga dan Teman. Namanya juga ingin menikmati masa terakhir, pastinya kita akan dimonopoli oleh pacar setiap hari. Nah, biar nggak ada yang protes karena kita sering menghilang, ngobrol dulu sama keluarga dan teman - teman tentang rencana ini. Apalagi sama ortu yang mungkin paling merasa keberatan. Minta mereka agar bisa mengerti dan memberikan kita kesempatan untuk berpisah dengan pacar tersayang melalui cara yang manis.

TAHAP 2 : Nikmati Bersama
Setelah pensiapan selesai, dimulailah tahap yang paling penting, yaitu menikmati sisa waktu bersama pacar. Agar kita bisa membuat kenangan yang indah di waktu yang singkat ini, coba lakukan hal di bawah ini:

  1. Mendatangi Tempat Favorit. Setiap pasangan biasanya punya tempat kencan favorit, begitu juga dengan kita. Datangi lagi tempat favorit itu dan ingat - ingat kembali semua hal menyenangkan yang pernah kita alami di sana. Resapi perasaan bahagia ketika kencan dengan pacar di tempat tersebut, karena mungkin kita nggak akan mengalaminya lagi.
  2. Membuat Kenangan Baru. Jika ada tempat yang ingin kita kunjungi bersama pacar, tapi belum kesampaian, well, sekarang saatnya untuk mengunjungi tempat tersebut. Atau lakukan hal yang selama ini ingin dilakukan bersama pacar, misalnya candle light dinner, berdansa atau melihat sunset bareng. Pokoknya buatlah kenangan baru sebanyak - banyaknya, sehingga kita nggak penasaran lagi.
  3. Bersikap Manis. Tahan ego dan sikap manja kita selama menghabiskan waktu dengan pacar. Jangan rusak hari - hari kencan terakhir kita dengan ngambek atau marah - marah, meskipun seandainya ada rencana kita yang nggak berjalan lancar. Ingatlah kalau kita ingin menciptakan kenangan indah, bukan kenangan buruk, jadi bersikaplah yang manis.
  4. Hadiah Spesial. Karena ini adalah kencan perpisahan, jadi siapkan hadiah spesial untuk pacar. Hadiah itu harus khusus, yang bisa membuat dia selalu mengingat kita. Bisa berupa barang yang sudah lama dia inginkan atau benda yang menjadi ciri khas kita. Agar semakin spesial, kita bisa memberikan hadiah untuk dia dari hasil karya kita sendiri.
  5. Dilarang Bersedih. Bersenang - senanglah bersama pacar di saat - saat terakhir ini. Jangan membuang waktu denagn membahas kesedihan. Nikmati aja kebersamaan kita dengan pacar. Meskipun dalam hati kita merasa sedih banget, coba untuk menahan tangis dan tetap tersenyum ceria.

TAHAP 3 : MELEPASKAN.
Ini adalah tahap terakhir dan terberat untuk dilakukan. Ketika D-Day untuk berpisah akhirnya datang juga, berarti kita sudah harus melepaskan kepergian pacar tersayang. Sedih banget pastinya, tapi dari awal kan kita sudah memantapkan hati untuk berpisah baik - baik dengan pacar.Kita juga sudah mengisi hari - hari terakhir bersama pacar dengan kegiatan yang menyenangkan. Biarkan kita mengingat itu semua sebagai kenangan yang manis dan pacar kita pun akan mengingat kita sebagai seseorang yang spesial yang memberikan kenangan indah dalam hidupnya.
Kemudian di hari - hari berikutnya kita bisa tetap berhubungan baik dengan mantan pacar kita. Perasaan dendam, penyesalan dan sakit hati akan cepat terhapus karena nggak ada masalah yang teringgal dan belum terselesaikan antara kita dan mantan pacar. Kita juga jadi lebih nyaman dan santai menjalani hidup kita selanjutnya sampai suatu saat nanti menemukan seseorang yang bisa menggantikan posisi mantan pacar di hati kita.

TRIK ATASI SISWA MALAS BELAJAR

Secara sangat proporsional sebenarnya sudah diciptakan situasi agar siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terbina untuk semangat belajar. Adanya jam belajar masyarakat adalah sebuah bukti nyata. Hampir di seluruh wilayah tanah air sudah melaksanakan jam belajar masyarakat. Dengan cara itu, bila benar-benar program yang sangat simpatik itu bisa dilakukan secara konsekuen, pada setiap hari sudah dijatahkan waktu belajar. Yakni sekurang-kurangnya dari pukul 19.00-21.00 (atau yang lain) seluruh warga masyarakat bangsa Indonesia ini aktif bergiat belajar.

Walaupun secara serentak sudah diprogramkan waktu jam belajar yang bisa berdaya dukung mengaktifkan semua lapisan masyarakat untuk aktif belajar namun ada juga persoalan yang terjadi. Kadang-kadang kita jumpai siswa yang enggan belajar. Yakni siswa yang kurang terpanggil kesadarannya untuk melakukan kegiatan belajar. Ada sejumlah alasan tentunya mengapa siswa enggan belajar itu. Satu di antaranya dikarenakan siswa kurang terpanggil kesadarannya bahwa belajar itu penting. Latar belakangnya adalah karena tidak disertakannya belajar sebagai bagian untuk mencapai cita-cita yang akan dicapai pada hari depan. Malah, tidak mustahil bahwa cita-cita itu sendiri masih kabur atau belum tergambar di benak siswa.

Untuk memotivasi siswa yang enggan belajar, beberapa upaya dapat dilakukan, antara lain seperti terungkap di bawah ini:

1. Tunjukkan kemampuan siswa
2. Menyusun target jangka pendek
3. Sesuaikan situasi belajar dengan minat siswa
4. Hindari kritik
5. Jika perlu berikan insentif
6. Lakukan konseling sehingga dapat diketahui sebab keengganan belajar
7. Bentuk kelompok-kelompok belajar

Permasalahan enggan belajar menjadi lebih rumit lagi, secara kebetulan biasanya anak yang enggan belajar adalah siswa yang kurang berkemampuan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Mengingat peran belajar itu sangat penting, keengganan belajar itu harus dikikis sedemikian rupa. Setidak-tidaknya siswa harus tetap dibina agar tumbuh kemauan belajarnya.

A. Tunjukkan Kemampuan Siswa

Untuk menciptakan kepercayaan diri para siswa yang enggan belajar itu, baik guru maupun orangtua di rumah harus pandai membangun semangat juang mereka. Cara yang ditempuh, pertama-tama siswa perlu diberi simultan yang mampu meyakinkan diri mereka bahwa dalam diri mereka itu sebenarnya ada potensi. Diberikan tugas-tugas yang kira-kira bisa dikerjakan dengan hasil yang baik. Mereka agar mengerjakan soal-soal dengan pembobotan khusus sesuai dengan kemampuan. Mereka diberi tugas yang seluruhnya bakal dapat dikerjakan dan diperkirakan hasilnya baik, adalah sebagian dari cara-cara yang bisa ditempuh.

Pada tahap permulaan ini, yang penting menyadarkan agar mereka merasakan bahwa ternyata dalam diri mereka ada kemampuan. Oleh karena tujuannya demikian, dalam memberi tugas atau menyampaikan pekerjaan sebagai beban belajar harus dengan terlebih dahulu memetakan kekuatan anak-anak yang kurang berkemampuan untuk berkegiatan belajar itu. Kalau dengan arahan itu ternyata hasil yang mereka raih dari belajar itu positif bagi mereka, siswa akan mulai tertarik untuk belajar.

B. Menyusun Target Jangka Pendek

Kepada para siswa yang enggan belajar itu, setelah tahap pertama dapat dilaksanakan, langkah berikutnya adalah perlu dibantu untuk menyusun target jangka pendek. Siswa dibimbing agar bisa menyusun sendiri target-target belajarnya. Pada awalnya, dibimbing dulu untuk menyusun program belajar dalam satu-dua minggu dengan turut diberikan pendampingan. Siswa agar menyusun sendiri materi apa kira-kira yang dapat mereka persiapkan atau dipelajari dalam waktu yang pendek itu.

Pernyataan target jangka pendek ini lebih bersifat membangun kemauan belajar dari “segi fisik”. Artinya, kalau semula belajar itu merupakan suatu kegiatan yang tidak diminati, dengan disusunnya target ini menjadikan siswa enggan belajar lalu mulai dengan tindakan nyata mau melakukan kegiatan belajar itu. Tentang hasil belajar itu dinomorduakan saja. Oleh karena itu, hendaknya guru atau orangtua bisa membantu menyusun target belajar mereka. Siswa diarahkan agar berdasar kemauan sendiri dapat menyusun target yang akan dicapai dalam belajar mereka.

C. Sesuaikan Situasi Belajar dengan Minat Siswa

Pembiasaan belajar bagi siswa yang enggan belajar, terutama pada langkah awal. Upaya pembentukan semangat belajar itu hendaknya disesuaikan dengan kemauan siswa agar terbina mau belajar dituruti saja. Andaikata mereka semula baru berminat belajar pada beberapa mata pelajaran, biarkan itu terjadi. Jangan lalu dipaksakan untuk memenuhi kehendak orang di luar diri mereka.

Atau sangat mungkin mereka pada mulanya hanya mau belajar pada sore hari, atau pada malam hari saja, atau siang mau belajar tetapi sangat sebentar dan selebihnya malam hari juga mau belajar tetapi tidak lebih dari dua jam.

Bisa jadi, anak yang enggan belajar itu menunjukkan kondisi yang tidak berimbang. Ketika menghadapi mata pelajaran yang disenangi sangat mungkin belajarnya bersemangat dan bisa tahan cukup lama. Namun, kalau menghadapi mata pelajaran yang kurang disenangi siswa akan kurang berkemauan. Untuk sementara waktu, yaitu pada awal saat-saat membina semangat belajar itu sedang dilakukan hendaknya keadaan yang demikian itu dimaklumi dulu.

D. Hindari Kritik

Upaya membina semangat siswa yang enggan belajar memerlukan kesabaran. Di samping itu, terlebih-lebih lagi yang selalu harus diingat adalah peran untuk membangkitkan kemauan, keberanian, dan keyakinan akan keberhasilan mereka. Karena prinsipnya belum akan menyentuh kepada hasil yang akan dicapai, apalagi prestasi yang dapat diraih dari belajar itu, orang yang dengan sadar ingin membina mereka harus bersikap hati-hati.

Kritik yang terlalu berharap, meskipun sebenarnya hal itu teruntuk mereka juga, pada awalnya harus dihindari. Hasil seperti apa saja harus diterima oleh orang-orang yang berniat untuk membangun belajar mereka. Sebab saran maupun kritik yang salah bisa mematahkan semangat. Maka, yang lebih baik adalah mendokumentasikan perkembangan kemauan belajar mereka. Dicatat hal-hal yang bisa dijadikan bekal untuk meningkatkan prestasi mereka, bila kelak kemauan belajarnya sudah terbentuk.

E. Jika Perlu Berikan Insentif

Memang agak aneh rasanya, belajar bukankah untuk kepentingan siswa juga. Mengapa harus diberi insentif. Tidak masuk akal rasanya. Namun, karena kondisi pembangkitan kemauan belajar bagi siswa yang enggan belajar ini memang lebih menjurus ke arah pendewasaan bersikap, mau tidak mau harus lebih dulu menganggap mereka “anak kecil” yang cara-cara pendekatannya masih bersifat “kekanakan”. Dipuji dan diberi hadiah adalah pembiasaan yang pada tahap awal masih dianggap baik dan perlu.

Insentif yang perlu diberikan kepada mereka yang dibina belajarnya misalnya dengan memberi kata pujian, hadiah, dan simultan pembangkitan gairah belajar. Pujian diberikan kepada mereka yang sudah tampak adanya perubahan sikap dalam belajar. Kalau semula belajarnya hanya sambil lalu, yaitu belajar bersamaan dengan menonton televisi kemudian sudah tampak belajar di ruang tersendiri, terhadap kondisi membaik itu perlu diberikan pujian.

Bila dari perubahan sikap belajar itu kemudian diikuti dengan hasil belajar yang lebih baik, hadiah ala kadar perlu diberikan. Buku, pensil, balpoin, bisa diberikan sebagai hadiah kepada mereka. Dengan adanya hadiah itu mudah-mudahan akan menjadikan mereka terangsang dan tertantang untuk lebih maju lagi.

Akhirnya diperlukan stimulan pembangkitan gairah belajar. Pembangkitan belajar itu misalnya diberikan tawaran program-program kepada mereka yang perlu diberi bantuan dalam belajar itu dalam bentuk stimulan peningkatan harga diri. Bentuknya antara lain penyadaran. Setelah belajar dilakukan dengan teratur dan hasilnya tampak positif, mereka bisa dibukakan wawasan ke depan. Oleh guru atau orangtua siswa dapat digambarkan alternatif-alternatif yang bakal bisa dijangkau hasil belajar itu di hari depan. Dengan membandingkan, andaikata tanpa belajar giat itu kelak otomatis tanpa berharapan dan bila belajar bersungguh-sungguh itu alternatif menjadi “orang” lebih terbuka secara otomatis anak akan tertantang untuk maju.

F. Konseling Demi Membangkitkan Minat Belajar

Layanan konseling merupakan suatu proses bantuan kepada klien di dalam memecahkan problem hidupnya dengan jalan mewawancarai secara tatap muka dan dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat memecahkan problem hidupnya. Dimaksudkan klien dalam tulisan ini adalah para siswa yang enggan belajar tadi.

Secara asumsi, sangat dimungkinkan bahwa siswa enggan belajar karena ada fakta-fakta lain yang berkait dengan permasalahan belajar tadi. Siswa enggan belajar karena orangtua terlalu menekankan anaknya untuk memasuki sekolah atau perguruan tinggi yang tidak disenangi. Akibat dari kondisi negatif ini siswa menjadi tidak bergairah belajar atau enggan belajar.

Dalam kaitan dengan kondisi khusus seperti dikemukakan di atas, yang lebih berperan untuk dapat membantu siswa adalah guru bimbingan dan konseling. Guru dengan peran atau tugas khusus itu mempunyai cara-cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa. Langkah-langkah yang biasanya ditempuh adalah: identifikasi kasus, pengumpulan data, analisis data, diagnosis, konseling/terapi, evaluasi dan tindak lanjut.

Dengan serangkaian langlah itu dapat diyakini bahwa problematic yang dihadapi oleh siswa akan dapat dipecahkan dan belajar siswa akan bisa diharapkan. Ibaratnya problem-problem tadi adalah sejumlah polusi yang mencemari pribadi anak didik dan berefek sangat negatif dalam bentuk keengganan belajar, setelah permasalahannya dibereskan, mudah-mudahan semangat belajar itu akhirnya muncul.

Di sisi lain, pihak bimbingan dan konseling memang mempunyai kemampuan untuk membangkitkan minat belajar, sehingga tepatlah bila peran bimbingan dan konseling terjun langsung menangani anak didik yang kurang bersemangat dalam belajar.

G. Dibentuk Kelompok Belajar

Anak didik yang kurang berkemauan untuk belajar dapat dibantu dengan diselenggarakannya kelompok belajar. Belajar kelompok adalah sebuah cara yang cukup baik untuk menggairahkan agar seorang mau belajar. Bila siswa belajar sendiri dan kebetulan siswa tersebut tergolong anak yang kurang rajin, tidak cerdas dan lemah semangat serta sempit wawasan, yang biasa terjadi akhirnya siswa tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Tanpa disadari ia sudah menyerah kalah pada situasi dini. Padahal, kalau ia mau berusaha dan ada orang lain yang memberikan rangsangan untuk bangkit, mungkin akan lain jadinya.

Untuk mengatasi kondisi negatif seperti telah dikemukakan, ada cara yang cukup relevan dan mudah dilakukan yaitu dengan membentuk kelompok belajar. Kelompok belajar mendorong siswa untuk belajar secara berkelompok. Keuntungan yang dapat dipetik dari model belajar berkelompok ini adalah tambahnya rasa solidaritas. Keberhasilan dalam belajar kelompok lebih diukur untuk sukses semua, sukses bersama. Oleh karena prinsip dasarnya demikian, maka siswa yang merasa kurang mampu akan didorong oleh teman lain agar bisa menyelesaikan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam belajar.

Keuntungan lain dengan terbentuknya regu-regu belajar kelompok adalah timbulnya kesadaran untuk saling membantu kepada siswa yang tergolong lemah potensi. Entah kelemahan itu berkaitan dengan kemampuan dasarnya, ataukah kelemahan itu dikarenakan pembiasaan yang salah dalam persoalan belajar, dengan dilaksanakannya belajar kelompok akan muncul situasi yang lain. Sesama para siswa akan terapresiasikan untuk bisa saling memperbaiki diri. Melihat teman lain yang usahanya cukup gigih dan akhirnya menghasilkan prestasi akan mendorong diri mereka yang enggan untuk menyesuaikan diri.

Layak pula dikatakan, belajar kelompok akan membangkitkan semangat bagi siswa yang lemah belajar untuk bisa beradaptasi dengan siswa yang kuat berkemauan dan ingin maju. Pembangkitan semangat yang asalnya dari sesama teman kadang-kadang membawa hasil yang lebih besar.

Dalam pembentukan kelompok belajar perlu diingat beberapa hal. Misalnya kelompok jangan terlalu besar. Kalau ada kelompok yang terdiri atas 10 orang jelas kelompok itu terlalu besar. Beranggotakan sekitar 6 orang tentunya akan lebih efektif.

Di samping itu, dalam belajar kelompok pun perlu dibentuk susunan tim. Sekurang-kurangnya adan ketua dan sekretaris. Gunanya untuk mengatur strategi belajar yang lebih bisa diharapkan membawa hasil.

Belajar kelompok harus mengagendakan program-program yang akan dilaksanakan. Jangan terjadi adanya perubahan acara yang jauh dari sasaran atau tujuan. Maunya belajar kelompok tahu-tahu berubah menjadi kelompok tim voli. Oleh karena itu program-programnya harus jelas.

Dalam belajar kelompok sangat diperlukan orientasi dan saling menjaga keharmonisan. Jangan ada di antara anggota yang lebih suka berpasif diri dan maunya hanya mengambil bagian dalam hal yang enak belaka. Tidak mau berpikir dan andil sesuatu, akan tetapi kalau ada hasil yang menguntungkan langsung saja ikut memiliki.

QUANTUM LEARNING

Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Beberapa teknik yang dikemukakan merupakan teknik meningkatkan kemampuan diri yang sudah populer dan umum digunakan. Namun, Bobbi DePorter mengembangkan teknik-teknik yang sasaran akhirnya ditujukan untuk membantu para siswa menjadi responsif dan bergairah dalam menghadapi tantangan dan perubahan realitas (yang terkait dengan sifat jurnalisme).

Quantum learning berakar dari upaya Georgi Lozanov, pendidik berkebangsaan Bulgaria. Ia melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia). Prinsipnya adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detil apa pun memberikan sugesti positif atau negatif. Untuk mendapatkan sugesti positif, beberapa teknik digunakan. Para murid di dalam kelas dibuat menjadi nyaman. Musik dipasang, partisipasi mereka didorong lebih jauh. Poster-poster besar, yang menonjolkan informasi, ditempel. Guru-guru yang terampil dalam seni pengajaran sugestif bermunculan.

Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning, pemercepatan belajar: yakni, proses belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana belajar yang efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan, cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.

Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan posistif – faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (Bobby De Porter dan Hernacki, 1992).

Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai "interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya". Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang "secara fisik adalah materi". "Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya". Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik, belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning), simulasi/permainan.

Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para siswa dikenali tentang "kekuatan pikiran" yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein. Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning, dikenalkan bahwa proses belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan "cara yang menyenangkan dan bebas stres". Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan "kegembiraan dan tepukan."

Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif (melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi (melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat).

Bagaimana memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak "kiri dan kanan". Proses berpikir otak kiri (yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme. Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik), dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal (seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.

Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya "emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri." Keempat unsur ini bila digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada penciptaan kehormatan diri.

Dari proses inilah, quantum learning menciptakan konsep motivasi, langkah-langkah menumbuhkan minat, dan belajar aktif. Membuat simulasi konsep belajar aktif dengan gambaran kegiatan seperti: "belajar apa saja dari setiap situasi, menggunakan apa yang Anda pelajari untuk keuntungan Anda, mengupayakan agar segalanya terlaksana, bersandar pada kehidupan." Gambaran ini disandingkan dengan konsep belajar pasif yang terdiri dari: "tidak dapat melihat adanya potensi belajar, mengabaikan kesempatan untuk berkembang dari suatu pengalaman belajar, membiarkan segalanya terjadi, menarik diri dari kehidupan."

Dalam kaitan itu pula, antara lain, quantum learning mengonsep tentang "menata pentas: lingkungan belajar yang tepat." Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya membangun dan mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting untuk belajar. Peserta didik quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar demikian rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar.

Penataan lingkungan belajar ini dibagi dua yaitu: lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan mikro ialah tempat peserta didik melakukan proses belajar (bekerja dan berkreasi). Quantum learning menekankan penataan cahaya, musik, dan desain ruang, karena semua itu dinilai mempengaruhi peserta didik dalam menerima, menyerap, dan mengolah informasi. Ini tampaknya yang menjadi kekuatan orisinalitas quantum learning. Akan tetapi, dalam kaitan pengajaran umumnya di ruang-ruang pendidikan di Indonesia, lebih baik memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan formal dan terstruktur seperti: meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Target penataannya ialah menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai. Keadaan santai mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan mampu belajar dengan sangat mudah. Keadaan tegang menghambat aliran darah dan proses otak bekerja serta akhirnya konsentrasi siswa.

Lingkungan makro ialah "dunia yang luas." Peserta didik diminta untuk menciptakan ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya. "Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi sistuasi-situasi yang menantang dan semakin mudah Anda mempelajari informasi baru," tulis Porter. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan baru dalam lingkungan masyarakat, agar mereka mendapat pengalaman membangun gudang penyimpanan pengertahuan pribadi. Selain itu, berinteraksi dengan masyarakat juga berarti mengambil peluang-peluang yang akan datang, dan menciptakan peluang jika tidak ada, dengan catatan terlibat aktif di dalam tiap proses interaksi tersebut (untuk belajar lebih banyak mengenai sesuatu). Pada akhirnya, interaksi ini diperlukan untuk mengenalkan siswa kepada kesiapan diri dalam melakukan perubahan. Mereka tidak boleh terbenam dengan situasi status quo yang diciptakan di dalam lingkungan mikro. Mereka diminta untuk melebarkan lingkungan belajar ke arah sesuatu yang baru. Pengalaman mendapatkan sesuatu yang baru akan memperluas "zona aman, nyaman dan merasa dihargai" dari siswa.

Dalam studi ini, metode quantum learning hanya dipelajari pada tingkatan dasar. Tidak sampai kepada seluk beluk keseluruhannya. Hal ini mengingat tujuan studi adalah pada penyiapan peserta didik pada proses pendidikan jurnalistik. Pendidikan jurnalistik diarahkan pada pembelajaran yang lebih terkait dengan kebutuhan kapasitas lulusan yang mampu memahami beberapa elemen jurnalistik seperti pencarian fakta dan pelaporan berita. Selain itu, juga terkait dengan upaya penerobosan pengajaran yang lebih favorabel dalam ruang kelas atau kuliah.